lagu daerah Papua dari mana?

Ulasan menarik Seba Woseba, apakah Yamko Rambe Yamko adalah benar-benar lagu yang berasal dari Papua ataukah di manipulasi nadanya dan syairnya untk dipaksakan dan diajarkan sama orang Irian Barat saat masa integrasi?
----------------------------------------------------------------------------------
“Yamko Rambe Yamko”: Asli Irian (Papua)?
Sekalipun menunjukkan ciri-ciri sebagai suatu lagu tradisional Irian, “Yamko Rambe Yamko” yang dinyatakan sebagai berasal dari daerah itu masih meninggalkan tanda tanya. Suku Irian (Papua) manakah yang bahasanya menjadi sumber asli kata-kata lagu ini? Mengapa ia tidak populer pada zaman Belanda dan justru populer pada zaman Indonesia di Irian Barat?
“Yamko Rambe Yamko” memang punya ciri-ciri sebagai suatu lagu tradisional (dipakai orang dalam suatu kelompok, keluarga, masyarakat dll. khusus selama suatu jangka waktu yang panjang, tanpa atau dengan sedikit pengaruh budaya kemudian hari dari luar) Papua. Di antaranya, melodi lagu ini diawali nada paling tinggi dan diakhiri nada paling rendah sejauh satu oktaf (delapan nada secara bertangga); frase melodik dengan durasi tertentu diulang-ulangi; tangganada yang dipakai adalah tangganada pentatonik (lima nada) “mayor” dengan urutan not do, re, mi, sol, la, salah satu tangganada tradisional yang lazim dalam musik tradisional Papua; dan kata-katanya sering memakai reduplikasi, seperti “hongke-hongke” dan—dalam lagu tradisional Papua seperti “Diru-Diru Nina” dari pulau Yapen Teluk Cendrawasih—reduplikasi “diru-diru” dan “nina-ninao.” Keempat ciri ini menjelaskan bahwa “Yamko Rambe Yamko” memang tidak asing di telinga peneliti dan peminat lagu tradisional Papua.
Tapi arti kata-katanya, seperti yang dijelaskan Wikipedia, singkat dan tidak begitu jelas. Menurut Wikipedia, kata-kata lagu ini tentang kesedihan akibat Papua ingin meninggalkan Indonesia, kesedihan terutama karena pertikaian bangsa Indonesia untuk mempertahankan penduduk Papua sekitar tahun 1932.
Kalau kata-kata lagu itu adalah suatu rekaman sejarah, maka memang ada sejarah yang di dalamnya sebagian besar orang Papua ingin merdeka, lepas dari Indonesia. Itu terutama mulai muncul 1943—ketika Nugini Belanda diduduki Jepang dari 1942 hingga 1944--dalam Gerakan Ratu Adil (Gerakan Koreri) di Biak 1943, dua tahun sebelum tahun 1945 ketika Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya. Kemudian, konflik Belanda-Indonesia seputar status kepemilikan Irian Barat dimulai lewat diplomasi antara kedua negara tahun 1949 dan lewat konflik militer (Trikora) menjelang akhir 1961 dan berakhir dengan suatu genjatan senjata 15 Agustus 1962. Tidak jelas rekaman sejarah tentang pertikaian “bangsa Indonesia” sendiri untuk mempertahankan penduduk Papua sekitar 1932. “Bangsa Indonesia” belum ada tahun 1932 karena pada tahun ini Hindia Belanda masih jajahan Belanda. Tidak jelas mengapa bangsa yang belum terbentuk ini bertikai antara mereka sendiri untuk mempertahankan bukan Papua (waktu itu disebut Nederlands Nieuw Guinea) melainkan penduduk Papua pada tahun 1932.
Barangkali, tahun 1932 adalah salah ketik dari 1962. Kalau yang dimaksud adalah 1962, maka dari Januari hingga sebelum 15 Agustus 1962, memang konflik militer antara Belanda dan Indonesia seputar status kepemilikan Irian Barat masih berlangsung. Tapi yang bertikai bukan bangsa Indonesia melainkan bangsa Indonesia dan Belanda, didukung orang Irian yang ingin merdeka.
“Yamko Rambe Yamko” saya dengar pertama kali di Gedung Pertemuan Sarinah Jayapura tahun 1970. Karena tidak membayar tiket masuk, saya berdiri menonton bersama beberapa pemuda Irian dari salah satu pintu masuk yang terbuka di samping Sarinah. Lagu ini dinyanyikan dengan bagus oleh paduan suara laki-laki SMA Kristen Biak. Ini suatu bagian dari tur sekolah tersebut selama beberapa hari ke Jayapura. Setahu saya, “Yamko Rambe Yamko” yang dibawakan paduan suara laki-laki tadi diaransemen Usadi Wiratenaya, waktu itu pelatih paduan suara mahasiswa UKSW Salatiga.
Sekitar empat puluh tahun kemudian (sekitar 2010), saya secara kebetulan menemukan lagu yang sama dinyanyikan di Youtube oleh Rita Zahara (1942-2007). Dia seorang penyanyi keroncong, aktris film, dan sinetron Indonesia kelahiran Singapura tapi berdarah Minang. Lagu itu diupload berdasarkan rekaman aslinya awal 1960-an.
Belum pernah saya dengar lagu ini dinyanyikan zaman Belanda. Biasanya, lagu-lagu tradisional dan lagu-lagu rakyat Irian—dipengaruhi musik Barat—yang disukai rakyat Irian menyebar dari satu daerah ke daerah lain. Kecuali “Yamko Rambe Yamko.” Ini malah baru dikenal di Irian Barat sesudah ia diperkenalkan dari luar pada zaman Indonesia.
Barangkali, ia memang lagu tradisional dari Irian Barat. Ada 250-270 bahasa suku di Irian Barat. Lazimnya, satu bahasa suku dipakai oleh satu suku. Jadi, bisa dikatakan ada 250-270 suku orang asli Papua. Kata-kata lagu tadi bisa jadi ada dalam satu bahasa suku itu.
Suku manakah yang menciptakan, lewat pencipta anonimnya, “Yamko Rambe Yamko”? Sementara mendengarkan paduan suara SMA Kristen Biak menyanyi di panggung, saya bertanya pada seorang pemuda di depan saya asal Sentani apa lagu itu dalam bahasanya. Tidak, jawabnya. Saya tanya pada pemuda lain dari Depapre, Genyem, dan Sarmi, dan dari suku-suku Irian yang lain yang ikut menonton, tapi mereka mengatakan kata-kata lagu itu tidak berasal dari bahasa mereka.
Sampai sekarang, saya belum tahu “Yamko Rambe Yamko” dalam bahasa suku Irian yang mana. Secara mengherankan, saya menemukan suatu terjemahan di Wikipedia dari kata-kata lagu tadi dalam bahasa Indonesia. Tapi sumber yang memuat kata-kata itu tidak sekalipun menyinggung asal suku lagu tadi. Jangan-jangan “Yamko Rambe Yamko” adalah suatu lagu hasil “rekayasa musikal” dari seorang pencipta lagu dari luar Irian Barat, seorang pencipta yang cerdas tapi anonim.
Kalau saja kata-kata lagu tadi dipastikan berasal dari suatu suku Irian tertentu, penyanyi atau musisi yang mengaransemen lagu itu secara modern perlu mengecek naskah itu pada pengujar bahasa itu. Ini untuk memastikan bahwa kata-katanya sesuai dengan bahasa asli lagu itu.
Kalau pengecekan ini mereka abaikan, kita akan memperoleh versi kata-kata yang bisa berbeda-beda ejaan dan sebagian katanya. Versi berikut yang dikutip dari Wikipedia boleh jadi persis dengan ejaan dan kata-kata asli lagu itu atau bisa juga berisi kesalahan ejaan atau kesalahan pemakaian sebagian kata. Terjemahan ke dalam bahasa Indonesia dari kata-kata dalam suatu bahasa Irian dan saya kutip dari Wikipedia saya tambahkan di bawahnya.
Yamko Rambe Yamko
Hei yamko rambe yamko aronawa kombe 2x
Hei jalan yang dicari sayang perjanjian 2x
Temino kibe kubano ko bombe ko yuma no bungo awe ade 2x
Sungguh pembunuhan di dalam negeri sebagai bunga bangsa 2x
Hongke-hongke, hongke riro hongke jombe, jombe riro 2x
Bunga bangsa bunga bangsa bunga bertaburan/bertumbuh di taman pahlawan 2x
Versi lain yang saya tahu dan ada kalanya nyanyi untuk diri sendiri tahun 1970-an demikian:
Hei yamko rambe yamko aronawa kombe 2x
Temino kibi kubamu ko bumbeko yuma nobungo awe ade 2x
Hongke-hongke, hongke riro hongke jambe, jambe riro 2x
Supaya versi yang ejaan dan sebagian katanya berbeda seperti tadi dihindari, bahasa asli “Yamko Rambe Yamko” perlu dicari dan ditemukan. Kalau itu memang berasal dari Irian (Papua), satu dari 250-270 bahasa suku itu pasti adalah sumber lagu tadi dan kata-katanya. Kalau sudah ditemukan, barulah kita jadi tahu apa sesungguhnya arti kata-kata lagu tradisional itu dalam bahasa Indonesia

Comments

Popular Posts